(Sumber: id.pinterest.com)
Aku menuliskan ini bersama beberapa rasa yang sedang mengusik ruang kepalaku. Entah bagaimana bisa aku merekam dengan jelas dirimu dalam pikiranku. Saat ku pejamkan mata, bayanganmu selalu hadir. Menari-nari indah dalam ilusiku. Tanpa permisi kamu masuk ruang lingkup hatiku bersama gejolak perasaan yang membuncah. Ingin ku beritahu, tapi ku terlalu malu untuk memberitahumu.
“Aku
merindukanmu.”
Bolehkah
ku berharap agar kita dipertemukan kembali? Aku menanti sebuah keajaiban dari
Tuhan untukku. Aku berharap dapat menciptakan kisah manis sewaktu dulu. Aku
juga berharap agar waktu berhenti saja ketika aku sudah bersamanya. Apa aku
berlebihan meminta semua itu pada Tuhan?
Aku
teringat semua kenangan kita. Ada banyak yang telah kita lalui. Suka duka sudah
kita nikmati bersama. Asam manis dan pahitnya sudah kita rasakan. Bolehkah aku
tetap tinggal di hatimu? Aku ingin terus bersamamu. Aku ingin langkah kakimu
selalu pulang kepadaku. Aku juga ingin menjadi tujuan terakhirmu.
Boleh?
Komentar
Posting Komentar