Langsung ke konten utama

Saat Cintamu Bertepuk Sebelah Tangan

(Sumber: id.pinterest.com)

Ada masanya kamu ingin menyerah. Rasanya ingin berteriak keras meluapkan ke udara perihal rasa cinta yang hanya bisa dinikmati sendirian.

Pada malam panjangmu, kamu selalu membayangkan betapa indahnya jika cintamu mendapatkan balasan. Lalu, berjalan berdua menyusuri kota pada malam hari. Berjuang bersama membuat hubungan yang dijalani lebih bermakna.

Bersamanya, kamu menjelma menjadi makhluk yang paling bahagia sedunia. Ini ajaib. Melihatnya tersenyum manis membuatmu selalu jatuh cinta. Tak heran, banyak perempuan di luar sana yang menyukainya. Jatuh cinta dengannya tak pernah kamu rencanakan.

Semenjak kamu sadar jika kamu menyukainya, tiada hentinya kamu menjadi pemerhati sosial medianya. Ketika kamu mengamatinya dari kejauhan dan memastikan bahwa dirinya baik-baik saja membuatmu merasa tenang. Diam-diam kamu melengkungkan senyuman manis yang terukir di bibir. Ah, jatuh cinta memang selalu membuat pelakunya gila.

Cinta memang selalu membuatmu betah berlama-lama menatapnya. Meskipun dia tak pernah menganggapmu ada. Doamu tak pernah henti untuknya, mencoba merayu Tuhan agar berkenan membukakan pintu hatinya.

Sudah berapa banyak luka yang kamu ciptakan?
Sudah berapa banyak waktu yang sudah kamu buang sia-sia?

Kamu lelah berjuang sendirian. Kamu lelah mencintainya sendirian.

Kamu mencintainya tapi dia tidak. Haruskah kamu terus mencintainya yang tak pernah membuatmu merasakan bahagia?

Kamu ingin menyerah. Tapi rasa cinta di dalam dadamu selalu mengelak. Kamu ingin sekali hilang ingatan bahwa kamu pernah mencintainya.

Kamu memang tidak bisa memilih pada siapa kamu jatuh cinta, termasuk mungkin cinta pertama yang sangat sulit kamu lupakan. Tetapi dalam kehidupan selalu memberikan pilihan, akan selalu ada kesempatan untuk memilih dengan siapa kamu akan menghabiskan sisa hidup bersama.

Jika ingin menangis. Menangislah. Karena memendam perasaan hanya akan merugikan dirimu sendiri. Silakan luapkan perasaan kecewamu dan perasaan marahmu.

Melepaskan dia yang selama ini kamu cintai memang bukanlah hal yang mudah.

Kadang, kamu juga butuh penghargaan atas ketulusan yang sudah kamu lakukan tanpa perlu diminta. Tapi tidak apa. Kamu hanya perlu berterima kasih kepada hatimu karena tanpa sadar telah membentukmu menjadi dewasa. Hargai hati dan perasaanmu yang selama ini sudah terlalu lama menahan ngilu.

Untuk siapapun yang membaca ini, pasti pernah merasakan cinta bertepuk sebelah tangan bukan?

Segera beranjak dari tempatmu. Cari kebahagiaan untuk dirimu sendiri. Hidupmu terlalu berharga jika harus memikirkan seseorang yang tak pernah membuatmu bahagia. Buatlah harimu berwarna tanpa harus menangisinya sepanjang waktu.

Tertanda,
Seseorang yang cintanya bertepuk sebelah tangan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu Yang Belum Usai

(Sumber: id.pinterest.com) Siapapun juga tahu, jika tempat yang di singgahi pasti memiliki banyak cerita. Ada cerita yang tertinggal, menjadi kenangan, selalu tersimpan di memori otak kita bahkan akan ada yang menjadikannya pengalaman. Ingin bertemu dengan orang-orang terdekat saat dulu. Ingin bersama dengan orang-orang yang selalu menghabiskan waktu denganku. Ingin memutar waktu untuk kembali ke masalalu. Walaupun setiap orang bisa melupakan masalalu dengan move on, namun kebanyakan orang pernah mengalami fase dimana ia ingin singgah di masalalu tersebut. Ketika sudah rindu, biasanya ia akan mudah menguasai diri dan hati. Semuanya akan bercerita tentang rindu. Ketika kamu melangkah, rindu akan tetap ikut mengiringinya. Rindu adalah hal rumit yang tak pernah usai. Rindu bukan hanya perihal jarak. Rindu bisa jadi untuk seseorang yang selalu bersama setiap hari. Atau keadaan yang baru saja terjadi. Saat rindu datang, cairan bening dari mata turun membasahi pipi tanpa m...

Bukan Kamu

(Sumber: id.pinterest.com) "Hai, apa kabar?" Kalimat sederhana namun terasa sulit diucapkan. Terlebih pada orang-orang yang tak lagi terlihat. Seperti kamu. Mengenalmu adalah hal yang patut ku syukuri. Sosokmu mampu membuatku bahagia. Mampu membuatku merasa tenang. Mampu menularkan senyuman indah di tiap kesempatan. Namun, bertemu denganmu adalah hal yang ku sesalkan. Tidak pernah ku pikirkan sebelumnya. Bahwa perasaan cintaku kau remas hingga tak lagi berbentuk. Membencimu mungkin cara terbaik untuk saat ini. Dalam hidup, ada cerita yang baru dimulai tapi terpaksa harus berhenti. Ada yang sudah lama terjalin namun tak ada kepastian. Waktu memang kejam, ia tak memberi kesempatan panjang untuk hidup lebih lama bersamanya. Hidup memang tidak bisa dipaksakan. Segala upaya dilakukan untuk bersamamu, namun bukan kamu yang menjadi harapanku dan tetap saja aku kehilangan kewarasanku. Maaf, aku katakan ini; bahwa melepaskan bukan perihal mengucapkan selamat ...

Sepotong Hati

(Sumber: id.pinterest.com) Betapa egoisnya aku harus meninggalkan seseorang yang aku cintai demi membahagiakan seseorang yang aku sayangi. Mungkin, aku menjadi orang paling bodoh karena telah meninggalkanmu. Namun, aku menjadi orang paling egois jika tidak patuh mengikuti keinginan orangtuaku. Aku yang selalu mencintaimu. Aku yang selalu membuatmu tertawa. Aku yang selalu memberikanmu hal-hal terbaik untuk dirimu. Berharap selalu bersama. Tapi nyatanya, aku harus kehilanganmu yang mencintaiku. Memang benar, memaksakan diri untuk melupakanmu bukanlah hal yang baik. Tetapi aku harus belajar mengikhlaskan dirimu walau nyatanya pun sulit. Melepaskan seseorang yang sangat kita cintai pun sakitnya seperti tertusuk ribuan jarum dan tentunya menyesakkan dada. Apalagi meninggalkannya bukan kemauan kita. Terlalu berlebihan jika aku menyebutnya patah hati. Tetapi hilangnya sepotong hati membuatku menjadi seperti tak punya kebahagiaan yang nyata. “Maaf, aku mencintaimu t...