(Sumber: id.pinterest.com)
Betapa
egoisnya aku harus meninggalkan seseorang yang aku cintai demi membahagiakan
seseorang yang aku sayangi. Mungkin, aku menjadi orang paling bodoh karena
telah meninggalkanmu. Namun, aku menjadi orang paling egois jika tidak patuh
mengikuti keinginan orangtuaku.
Aku
yang selalu mencintaimu. Aku yang selalu membuatmu tertawa. Aku yang selalu
memberikanmu hal-hal terbaik untuk dirimu. Berharap selalu bersama. Tapi
nyatanya, aku harus kehilanganmu yang mencintaiku.
Memang
benar, memaksakan diri untuk melupakanmu bukanlah hal yang baik. Tetapi aku
harus belajar mengikhlaskan dirimu walau nyatanya pun sulit.
Melepaskan
seseorang yang sangat kita cintai pun sakitnya seperti tertusuk ribuan jarum
dan tentunya menyesakkan dada. Apalagi meninggalkannya bukan kemauan kita.
Terlalu
berlebihan jika aku menyebutnya patah hati. Tetapi hilangnya sepotong hati
membuatku menjadi seperti tak punya kebahagiaan yang nyata.
“Maaf, aku mencintaimu tapi harus
ikhlas melepaskanmu.”
Komentar
Posting Komentar